Wednesday, November 10

strategi merintis bisnis dengan modal minim

0 komentar


Sebagian orang akan berkomentar bagaimana mungkin bisa merintis suatu usaha tanpa modal, dan sebagian orang akan berfikir mungkin saja dan yang berfikir mungkin berarti anda satu frekuensi dengan saya.

Ok saya jelaskan berdasarkan pengetahuan dan pengalaman saya saja, modal yang di maksud di sini adalah modal secara finansial, karena merintis atau membangun suatu usaha tidak berdasar pada modal finansial saja, ada modal lainnya yang harus dimiliki antara lain skill atau kemampuan, pengalaman, kepercayaan, relasi, strategi usaha yang akan dirintis dan masih banyak modal pendukung lainnya supaya usaha yang dirintis bisa berkembang.

Kembali ke topik lagi yaitu modal secara finansial, yang saya tulis di sini bukan sekedar teori, ini murni pengalaman mulai dari saya merintis usaha sampai usaha tersebut dapat berkembang dan bertahan sampai saat ini, makanya pengalaman tersebut saya bagi di sini. ok saya bercerita sedikit tentang profil saya, setelah lulus dari SMK saya tidak langsung kuliah karena keterbatasan biaya, sehingga saya menunda keinginan untuk bisa kuliah, setelah ada sedikit biaya kemudian tahun berikutnya saya ambil pendidikan D1 jurusan Teknik Komputer berawal dari sini saya mulai mengenal dunia teknologi informasi, setelah lulus saya langsung bekerja di toko komputer sebagai teknisi dengan gaji paspasan tapi bersyukur kadang ada sampingan yang cukup untuk tambah tambah biayai kuliah, jadi selama 4 tahun saya kerja sambil kuliah dan ambil jurusan Teknik Informatika, kemudian setelah lulus kuliah saya kerja sebagai teknisi diperusahaan yang bergerak di bidang jasa sewa perangkat IT. Mulai dari sini saya banyak belajar, wawasan saya makin berkembang, pengalaman bertambah, relasi makin banyak, dan kunci sukses saya adalah kepercayaan.

Sekian lama bekerja dengan penghasilan pas pasan sementara kebutuhan hidup terus meningkat membuat saya berfikir bagaimana caranya agar mendapatkan penghasilan lebih, hal ini lah yang memicu saya untuk keluar dari zona nyaman, saya mempunyai ide untuk merintis usaha yang sesuai dengan skill dan pengalaman saya yaitu jasa persewaan perangkat IT, akan tapi kendalanya saat itu saya tidak mempunyai modal finansial, sedangkan untuk merintis usaha ini membutuhkan modal finansial yang tidak sedikit. akhirnya untuk mewujudkan usaha tersebut saya gunakan modal lain yaitu kepercayaan dan strategi usaha.

sebagai langkah awal yang saya lakukan adalah resign dari pekerjaan memang pilihan berat tapi inilah salah satu cara keluar dari zona nyaman dan tentunya agar bisa lebih fokus belajar merintis usaha, konsekuensinya jadi semakin minim pendapatan, jelas di awal transisi pasti ada banyak resiko yang harus saya hadapi, tapi saya tetap berpegang teguh dan fokus belajar merintis usaha, ada beberapa tahapan tahapan strategi usaha yang saya terapkan dan tentunya tahapan ini juga berlaku diterapkan oleh perintis usaha yang sudah ada modal finansialnya akan tetapi ada pengecualian tahapan strategi yang tidak berlaku untuk perintis bisnis yang sudah ada modal finansialnya.tahapan strategi tersebut antara lain :

1. Strategi pertama adalah belajar menjadi marketing
Karena dari sinilah awal mula roda usaha bisa berjalan. keberhasilan usaha terutama di bidang jasa akan ditentukan dari kemampuan marketingnya. maka dari itu saya terus belajar ilmu maketing baik dari rekan, dari senior saya waktu bekerja, tentunya banyak menggali ilmu dari marketing marketing sukses dibidang yang akan saya rintis.

2. Strategi kedua belajar mendapatkan konsumen.
Pada tahapan ini saya mulai belajar membaca pasar, dalam arti belajar memahami kebutuhan calon konsumen, kemudian mulai melakukan pengajuan penawaran kerjasama ke perusahaan perusahaan baik melalui email ataupun door to door langsung saya lakukan.

3. Strategi ketiga setelah mendapatkan konsumen bangun kepercayaan dari pemodal
Pemodal yang dimaksud yaitu pemilik bisnis yang sama, saya bangun kepercayaan dari mantan bos tempat saya bekerja dengan konsep bagi hasil 70 - 30, karena saya merintis usaha tanpa modal finansial jadi saya sangat bergantung sama kepercayaan pemodal tadi, untuk bisa mendukung usaha yang dirintis.

4. Strategi ke empat belajar memberikan pelayanan optimal terhadap konsumen.
Ini hal terpenting bagi perintis usaha dan wajib dilakukan termasuk saya mulai dari ketepatan waktu, respon yang cepat ketika ada komplain, kecepatan dalam menangani kendala.

5. Strategi kelima berusaha menjaga kualitas pelayanan terhadap konsumen dan menjaga kepercayaan pemodal.
ini tahapan akhir dan harus dipertahankan agar usaha yang dirintis bisa terus berkembang.

Setelah melalui proses panjang diatas dan kerja keras akhirnya saya mendapatkan beberapa konsumen dan juga kepercayaan dari pemodal, akhirnya sedikit demi sedikit mulai ada pemasukan, sebagian saya gunakan untuk menopang kebutuhan hidup dan sebagian saya gunakan untuk memperkuat strategi ke 2 yaitu mendapakan konsumen, mulai membuat website, kemudian website saya iklankan dengan tujuan agar bisa menjangkau konsumen lebih luas dan mendapatkan konsumen lebih banyak lagi.

Sampai titik ini orang pasti berfikir tentunya saya sudah mapan secara finansial, itu salah besar karena harta berharga saya saat itu hanya satu unit sepeda motor mio karena pemasukan semuanya saya gunakan untuk kebutuhan hidup dan optimalisasi strategi ke 2. jadi modal saya untuk mengembangkan usaha saat itu adalah skill marketing, pengalaman, relasi, dan yang selalu dijaga adalah pelayanan dan kepercayaan.

Saya ingat pepatah " jika kamu ingin mendapatkan ikan paus maka kamu harus pergi ke tengah laut, jangan mancing di tepi pantai karena hanya ikan kecil yang akan kamu dapatkan ". kalau saya implementasikan pada dunia usaha pepatah itu mengartikan jika ingin mendapatkan penghasilan yang banyak maka kembangkan usaha ditempat bisnis besar berada yaitu ibu kota. berdasarkan pepatah ini masuk akal juga dan akhirnya saya memutuskan hijrah ke ibu kota untuk mengembangkan usaha saya itu.

Bermodalkan uang dari menjaminkan BPKB motor mio, saya hijrah ke ibu kota dan atas kebaikan teman saya bisa ikut numpang di tempatnya,karena saat itu saya belum sanggup untuk membayar kontrakan. Mulai dari sini saya semakin gencar berusaha untuk mendapatkan konsumen website saya terus iklankan, door to door masih terus saya lakukan, dan alhamdulilah dalam waktu singkat saya sudah mendapatkan konsumen yang cukup banyak. Seiring berjalannya waktu finansial saya terus meningkat, saya mulai bisa ngontrak rumah untuk tempat usaha, bisa beli kendaraan saat itu baru bisa beli motor untuk operasional karena sebelum ada motor, operasional mengandalkan gojek dan grab dan untuk operasional besar memanfaatkan layanan gobox.

Tak terasa waktu terus berlalu usaha saya pun semakin berkembang pesat, finansial pun semakin meningkat, kebutuhan armada untuk operasionalpun semakin meningkat saat itu saya beli lagi motor dan mobil untuk menunjang kebutuhan persional tersebut. saya mulai pengadaan barang yang selama ini saya sewa dari pemodal dan saya sewakan kembali ke konsumen saya. lama kelamaan semakin banyak dan hampir semua pekerjaan sudah menggunakan barang milik sendiri dan akhirnya saya sudah tidak lagi memakai barang pemodal yang selama ini menopang usaha saya.

Sampai saat ini saya masih menjalankan usaha tersebut, dan alhamdulilah pencapaian sampai saat ini sangat saya syukuri, saya bisa punya rumah, kendaraan, dan aset aset lainnya dari hasil usaha tersebut. jika berkenan silahkan junjungi website usaha saya di https://lintasmediarent.co.id, https://sewasaja.co.id dan https://sewaipad.com
Read more...

 

Copyright © 2013. KBKC109 - All Rights Reserved
Distributed By Blogger Themes | Template Created by BTDesigner Published by Super Cool Templates
Proudly powered by Blogger